UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA

Selasa, 02 November 2010

sepasang mata untuk cinta yang buta

Kumpulan cerita pendek dari sebuah karangan Noor H.Dee.
Aku begitu sangat menyukai cerita tentang karangan’a yang berjudul “ SEPASANG MATA UNTUK CINTA YANG BUTA “
Cerita’a sangat menarik untuk segala kalangan, contoh’a saya seorang mahasiswa gunadarma yang bernama Marintan kurniati saat membaca awal’a saja sudah penasaran.
Karena cerita yang tersaji sangat misterius dan sulit ditebak, berawal’a perasaan saya takut, aneh dan membingungkan tetapi memunculkan rasa kagum dan iri atas segala cerita dari judul ini. Sempurna dan amat sangat sempurna dari segala kekurangan’a.
Cinta lahir tanpa mata. itu sebab’a cinta tidak pernah tau seperti apa rupa cahaya. Hanya kegelapan yang menyertai kehidupan’a. pagi, siang, senja, malam, bagi’a sama saja. Gulita. Tetapi, seiring dengan berjalan’a waktu, akhir’a cinta mengerti juga betapa pagi dan malam tidaklah sama. Cinta mengetaui hal itu melalui semesta suara. Suara-suara dipagi hari amatlah berbeda dengan suara-suara yang didengar’a dimalam hari.
Cinta memang buta, tetapi cinta masih memiliki kedua telinga untuk mendengar segala jenis suara. Cinta mengetahui banyak hal dengan mendengar. Cinta melihat dunia dengan kedua telinga.
Cinta adalah seorang gadis buta yang cantik, rambut’a sebahu, hitam, dan bergelombang. Hidung mancung dan bibir’a berwarna tomat, kulit tubuh’a halus dan putih, seputih kumpulan awan-gemawan yang selalu bergulung-gulung melintasi cakrawala. Belum lagi leher, dada dan kaki’a yang terlihat begitu indah dan menakjubkan untuk dimiliki seorang gadis seusia’a. cinta memang cantik. Cinta memang memiliki tubuh yang bias dikatakan hamper sempurna. Tetapi apakah masih penting untuk’a jikalau tak memiliki sepasang mata dan tak dapat melihat segala’a. bahkan untuk melihat sesosok diri’a yang amat jadi idaman pria pun tak dapat dibayangkan oleh’a sedikit pun. Dia tau tentang segala’a hanya dari seorang sahabat yang rela dan mao menceritakan segala isi dunia kepada’a. ratih, adalah sahabat’a, bahkan sering kali ia bilang cinta kamu sangat lah cantik. Sahabat yang dikasihi’a sagat bangga bias menjadi sahabat cinta.
“kamu cantik, cinta.”
Terus terang aku sudah tak terhibur lagi. Aku sedih setiap kali kamu berkata seperti itu? Katakana lah kepada mereka yang memiliki mata.
“tapi kamu memang cantik, cinta. Sungguh, aku tidak berbohong.”
“ percuma, ratih. Aku tidak akan pernah bias mengetahui’a.aku kira kamu hanya ingin menghibur hatiku saja. Kamu taiu aku memiliki kekurangan,kmu tau aku cacat,lantas kamu meras iba kepadaku.kamu bilang wajahku cantik,agar aku bias sedikit melupakan kecacatan diriku,bukan?kamu hanya menghiburku, ratih. Kamu hanya ingin menghiburku.”
“astaga!mengapa kamu bias berkata seperti itu? Kamu cantik, cinta.kamu cantik dan aku tidak bohong akan hal itu.”
“ah, seandai’a aku juga tau…”
“cinta.”
“hmm.”
“aku mencitaimu, cinta.”
Tentu saja cinta juga mencintai ratih. Dari bibir ratih cinta jadi tau lebih banyak tentang dunia.
Setiap hari tratih memang selalu bercerita. Ada kala’a ratih bercerita tentang laut,rembula,matahari,dan bintang. Ada kala’a ratih juga bercerita tentang gunung, hutan, bunga dan rerumputan. Melalui kiah-kisah yang diutarakan ratih itulah akhir’a cinta bias tahu bahwa gajah adalah binatang bertubuh besar yang memilki telinga lebar dan hidung panjang. Gara-gara dari cerita ratih itu akhir’a cinta bias menduga-duga seperti pa rupa kupu-kupu,semut,kucing dan segala jenis fauna lain’a. cinta mencina ratih dalam kegelapan. Dalam kegulitaan’a itulah cinta merasa betapa ratih begitu berharga bagi diri’a.
Cinta lahir tanpa mata. Itu sebab’a cinta terkurung didalam kamar’a. kedua orang tua’a adalah sepasang manusia yang menuhankan kesempurnaan. Kehadiran cinta dalam keluarga’a tentu saja tidak diharapkan. Meskipun cinta terlahir sebagai bayi yang sangat cantik, lucu dan menggemaskan, tetap saja ada sebongkahan kekecewaan didalam hati kedua orang tua’a. Cinta lahi tanpa mata, sehngga kedua lubang mata’a itu tampak kosong serupa lorong hampa yang gulita, serupa persimpangan jalan yang lengah lewat pada tengah malam. Bayi yang lahir tanpa mata adalah bayi yang tidak sempurna.tidak sempurna adalah cacat.
Begitulah. Waktu terus merambat. Cinta yang sejak bayi tiak merasakan susu ibu’a itu pun akhir’a menjadi seorang gadis remaja. Cinta besar didalam kamar.terpasung seperti gadis gila yag celaka. Cinta yang sebelum’a menganggap bahwa dunia ini adalah semesta kegelapan,lambat laun akhirnya cinta mengerti betapa dunia ini sebenar’a tidak gelap dan membosankan, tetapi penuh warna. Cinta tahu itu dari ratih yang setiap hari membawa keperuan untuk diri’a: member makan dan minum, membereskan pakaian’a dan mengantarkan’a ketoiletjika cinta ingin buang air besar maupun kecil.
“mengapa aku tidak bisa mlihat, ratih?” Tanya cinta kepada ratih, pada suatu malam,ketika bintang gmintang tampak begiu berkilau.
“ karena kamu tdak memiliki mata”jawab ratih.
“ Apakah kamu memilki mata, ratih?”
“ Ya, aku memilki mata.”
“ mengapa aku tidak memiliki mata, ratih? Mengapa aku tidak bisa melihat?”
Saat itu ratih tidk menjawab apa-apa. Ratih hanya bisa memeluk cinta dengan begitu erat, sambil membisikkan sepenggal kalimat ditelinga kanan milik cinta, “ semua itu sudah ad yag mengatur, cinta. Kita tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi seain menjalani.”
Cintapun tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang selalu ingin banyak tahu. Setiap kali cinta mendengar sesuatu, kicau burung misal’a. cinta selalu bertanya kepada ratih: suara apakan itu? Seperti apa bentuk’a? mengapa suara’a seperti itu?lantas ratih akan menjawab panjang lebar, terkadang dibumbuhi dengan sedikit lelucon segar yang selalu membuat cinta tertawa/setidak’a terseyum riang.ratih memang pandai bercerita.maklum, ratih memang gemar mebaca buku.setiap kali cinta bertanya, ratih selalu menjawab.setiap ada sesuatu hal cinta yang tidak mengerti, ratih selalu menjelaskan. Begitulah selalu. Dari waktu kewaktu.sehingga entah mengapa, pada akhir cinta dan ratih salig menyukai dan ingin saling memiliki.
Cinta mencintai raih dalm kegelapan.dalam kegulitaan’a itula akhir’a cinta merasa begitu tersiksa.itu sebab’a, pada suatu malam yang angin’a terasa dingin menggigilkan tulang. Cinta mengatakan kepada ratih betapa diri’a ingin memiliki sepasang mata.
“ berikan aku sepasang mata, ratih.?”
Sejenak ratih terdiam. Tentu saja ratih tidak bodoh, sehingga ratih tidak menannyakan alas an apa cinta ingin memiliki sepasang mata. Tentu saja agar bisa melihat.ratih tahu itu.
Ratih hanya bisa bertanya, “kapan?”
Cintamenjawab, “sekarang. Aku sudah jenuh dengan kebutaan mataku,ratih.aku juga ingin melihat dunia yang kamu lihat. Aku ingin melihat rembulan dan bintang gemintang. Aku ingin melihat kupu-kupu, kucing dll’a.
Ratih tersenyum.
“hanya itu?”Tanya ratih kemudian.
Cinta mengangkt kedua telapak tangan’a, meraba-raba udara dan mencari letak wajah ratih yang sedang berada didepan’a.disentuh wajah rati itu dengan amat lembut dan perlahan.ada yang bergerak-gerak didalam dada ratih ketika merasakan kedua telapak tagan cinta yang halus itu meraba-raba kedua pipi’a.
“tentu saja aku juga ingin melihat wajahmu, ratih.
Aku ingi tahu seperti apa nentuk wajahmu, kupingmu, juga rambutmu.”
“itu sebab’a, berikan aku sepasang mata.”
Cinta masih meraba-raba kedua pipi milik ratih. Sesekali jamari cinta menyentuh hidung dan biir ratih.
Ada kehangatan disana.ratih memejamkan matanya dan menghayati setiap gerak.menikmati setiap jantung yang seperti menyimpan gemuruh ombak didalam’a.
“cinta..”
“hmm..”
“akan aku berikan sepasang mata untukmu.”
“sungguh?”
“ apakah aku pernah tidak bersungguh-sungguh padamu?”
Cinta menggeleng
“ sepasang mata milik siapa kah yang akan kamu berikan untukku,ratih?”Tanya cinta kemudian.
“milikku.”
Cinta terdiam.cinta menarik nafas dalam-dalam.
Cinta merasa segala’a menjadi begitu lengang.
“mengapa kamu terdiam,cinta?adakah yang salah dengan ucapanku?”
“Mengapa kamu rela mengorbankan sepasang matamu untukku?”
Ratih tidak langsung menjawab.dengan perlahan,ratih mencongkel bola mata kiri’a eengan jari telunjuk’a. astaga!tidak ada setetes darah pun yang keluar dari lubang mata’a.ajaib!
“aku rela memberikan mataku ini untukmu, karna aku mencintai kamu cinta.”
Ratih membuka kelopak mata cinta, lantas memasukkan bola mata kiri’a kelubang mata kiri cinta yang kosong itu dengan amat perlahan, setelah berhasil, ratih buru2 menutup kembali mata cinta.”jangan kamu buka dulu matamu sebelum terpasang,” ujar ratih lembut.cinta mengangguk.
Kemudian, ratih mencongkel bola mata kanan’a seperti hal yang pertam Tanya setespun darah yang mengalir. Ratih pun menjadi buta. Kegelapan mnyelimuti diri’a untung saja ratih sudah tahu cara meletakkan mata tersebut dengan benar tanpa kesalahan. Sehingga ratih tidak keliru ketika memasukkan bola matanya kemata cinta.
“ sekarang, coba buka kedua matamu dengan perlahan-lahan,”pinta ratih, pinta ratih dengan suara yang amat halus. Cinta menarik nafas dalam-dalam. Cinta membuka kedua mata’a dengan amat perlahan.
“ bagaimana? Apakah kamu bisa melihat wajahku?” Tanya ratih kemudian. Cinta tidak menjawab apa-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar